Ebiet G. Ade: Titip Rindu Buat Ayah
Tekst piosenki
Brak wideo
Tekst piosenki
Ebiet G. Ade: Titip Rindu Buat Ayah
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
</lyrics>
==1995 version==
<lyrics>
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
</lyrics>
==2001 version==
<lyrics>
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
</lyrics>
==1995 version==
<lyrics>
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
</lyrics>
==2001 version==
<lyrics>
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm...
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Ayah, ho ho dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia
Tłumaczenie piosenki
Ebiet G. Ade: Titip Rindu Buat Ayah
Nie ma jeszcze tłumaczenia dla tego utworu
Bądź pierwszy i dodaj swoje tłumaczenie
Reklama
Reklama
Inne teksty wykonawcy
Ebiet G. Ade: Titip Rindu Buat Ayah
-
Nyanyian Pendek Buat Anak Manis Berambut Panjang
- Ebiet G. Ade
-
Doa Sepasang Petani Muda
- Ebiet G. Ade
-
Seberkas Cinta Yang Sirna
- Ebiet G. Ade
-
Senandung Jatuh Cinta
- Ebiet G. Ade
-
Senandung Pucuk-Pucuk Pinus
- Ebiet G. Ade
Skomentuj tekst
Ebiet G. Ade: Titip Rindu Buat Ayah
Pisz jako Gość
4000 znaków do wpisania
Twój komentarz może być pierwszy
Reklama
Reklama
Polecane na dziś
Teksty piosenek
-
Przybieżeli do Betlejem pasterze
Kolędy
„Przybieżeli do Betlejem pasterze, Grając skocznie Dzieciąteczku na lirze. Chwała na wysokości, chwała na wysokości, a pokój na ziemi. Oddawali swe ukłony w pokorze Tobie z serca ochotneg”
-
Cicha noc
Kolędy
„Cicha noc, święta noc, Pokój niesie ludziom wszem, A u żłóbka Matka Święta Czuwa sama uśmiechnięta Nad dzieciątka snem , Nad dzieciątka snem. Cicha noc, święta noc, Pastuszkowie ”
-
Nie miały aniołki choinki na święta
Kolędy
„1.Nie miały aniołki choinki na święta, o choince dla nich nikt tam nie pamiętał. Popatrzyły się na siebie, wywierciły dziurę w niebie ho, ho, ho, ho, ho, ho, ho, ho, ho! 2.Złapały za czubek naj”
-
Lulajże Jezuniu
Kolędy
„Lulajże Jezuniu, moja Perełko, Lulaj ulubione me Pieścidełko. Lulajże Jezuniu, lulaj, że lulaj A ty go matulu w płaczu utulaj Zamknijże znużone płaczem powieczki, Utulże zemdlone łkaniem ustecz”
-
Bóg się rodzi, moc truchleje
Kolędy
„Bóg się rodzi, moc truchleje, Pan niebiosów obnażony; Ogień krzepnie, blask ciemnieje, Ma granice nieskończony. Wzgardzony okryty chwałą, Śmiertelny Król nad wiekami; A Słowo Ciałem się stało ”
Użytkownicy poszukiwali
Teksty piosenek
- ebiet g. ade titip rindu buat ayah●
- titip rindu buat ayah●
- ebiet titip rindu buat ayah●
- kini kurus dan terbungkuk●
- Bahu yg dulu kekar●
Reklama
Ostatnio wyszukiwane
Teksty piosenek
Wybrane
Teksty piosenek
Reklama
Tekst piosenki Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G. Ade, tłumaczenie oraz teledysk. Poznaj słowa utworu Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G. Ade. Znajdź teledyski, teksty i tłumaczenia innych piosenek - Ebiet G. Ade.
Komentarze: 0